Posted by : Unknown
Kamis, 17 November 2016
S
|
ebelum kiamat datang, apa yang sekarang dilakukan
oleh malaikat Isrofil? Mungkin yang ada di benak kita malaikat Isrofil itu
seperti sesosok seniman yang asyik mengelap terompet kecilnya sebelum tampil
diatas panggung.
Sebenarnya seperti apa sih terompetnya atau yang biasa juga dikenal dengan
sangkakala malaikat Isrofil itu?
Sekitar enam tahun silam sekelompok ilmuwan yang dipimpin oleh Prof. Frank
Steiner dari Universitas Ulm, Jerman melakukan observasi terhadap alam semesta
untuk menemukan bentuk sebenarnya dari alam semesta raya ini sebab prediksi
yang umum selama ini mengatakan bahwa alam semesta berbentuk bulat bundar atau
prediksi lain menyebutkan bentuknya datar saja.
Menggunakan sebuah peralatan canggih milik NASA yang bernama “Wilkinson
Microwave Anisotropy Prob” (WMAP), mereka mendapatkan sebuah kesimpulan yang
sangat mencengangkan karena menurut hasil penelitian tersebut alam semesta ini
ternyata berbentuk seperti terompet.
Di mana pada bagian ujung belakang terompet (alam semesta) merupakan alam
semesta yang tidak bisa diamati (unobservable), sedang bagian depan, di mana
bumi dan seluruh sistem tata surya berada merupakan alam semesta yang masih
mungkin untuk diamati (observable).
Bentuk Alam Semesta
Di dalam kitab Tanbihul Ghofilin Jilid 1 hal. 60 ada sebuah hadits panjang
yang menceritakan tentang kejadian kiamat yang pada bagian awalnya sangat
menarik untuk dicermati.
Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah SAW bersabda :
“Ketika Allah telah selesai menjadikan langit dan bumi, Allah menjadikan
sangkakala (terompet) dan diserahkan kepada malaikat Isrofil, kemudian ia letakkan
dimulutnya sambil melihat ke Arsy menantikan bilakah ia diperintah.
Saya bertanya : “Ya Rasulullah apakah sangkakala itu?”
Jawab Rasulullah : “Bagaikan tanduk dari cahaya.”
Saya tanya : “Bagaimana besarnya?”
Jawab Rasulullah : “Sangat besar bulatannya, demi Allah yang mengutusku
sebagai Nabi, besar bulatannya itu seluas langit dan bumi, dan akan ditiup
hingga tiga kali. Pertama : Nafkhatul faza’ (untuk menakutkan). Kedua :
Nafkhatus sa’aq (untuk mematikan). Ketiga: Nafkhatul ba’ats (untuk menghidupkan
kembali atau membangkitkan).”
Dalam hadits di atas disebutkan bahwa sangkakala atau terompet malaikat
Isrofil itu bentuknya seperti tanduk dan terbuat dari cahaya. Ukuran bulatannya
seluas langit dan bumi. Bentuk laksana tanduk mengingatkan kita pada terompet
orang-orang jaman dahulu yang terbuat dari tanduk.
Kalimat seluas langit dan bumi dapat dipahami sebagai ukuran yang
meliputi/mencakup seluruh wilayah langit (sebagai lambang alam tak nyata/ghoib)
dan bumi (sebagai lambang alam nyata/syahadah). Atau dengan kata lain, bulatan
terompet malaikat Isrofil itu melingkar membentang dari alam nyata hingga alam
ghoib.
Jika keshohihan hadits di atas bisa dibuktikan dan data yang diperoleh
lewat WMAP akurat dan bisa dipertanggungjawabkan maka bisa dipastikan bahwa
kita ini bak rama-rama yang hidup di tengah-tengah kaldera gunung berapi paling
aktif yang siap meletus kapan saja.
Dan Allah telah mengabarkan kedahsyatan terompet malaikat Isrofil itu dalam
surah An Naml ayat 87 :
“Dan pada hari ketika terompet di tiup, maka terkejutlah semua yang di
langit dan semua yang di bumi kecuali mereka yang di kehendaki Allah. Dan
mereka semua datang menghadapNya dengan merendahkan diri.”
Makhluk langit saja bisa terkejut apalagi makhluk bumi yang notabene jauh
lebih lemah dan lebih kecil. Pada sambungan hadits di atas ada sedikit preview
tentang seperti apa keterkejutan dan ketakutan makhluk bumi kelak.
“Pada saat tergoncangnya bumi, manusia bagaikan orang mabuk sehingga ibu
yang mengandung gugur kandungannya, yang menyusui lupa pada bayinya, anak-anak
jadi beruban dan setan-setan berlarian.”
Ada sebuah pertanyaan yang menggelitik, jika terompetnya saja sebesar itu,
lalu sebesar apa si peniupnya dan lebih dashsyat lagi, bagaimana dengan Sang
Penciptanya? Allahu Akbar!