Posted by : Unknown Kamis, 17 November 2016



Kali ini saya akan menjelaskan tentang Perang Hutan
 
Perang Hutan
Setidaknya ada dua materi yang bikin bulu kuduk merinding dalam tahap Perang Hutan, yaitu Pelolosan dan Kamp Tawanan.
Pelolosan diawali dengan dilepasnya siswa satu demi satu di sebuah tempat di Nusakambangan. Dalam hitungan tertentu, is harus tiba di save house di pantai Permisan. “Kalau ditarik garis, itu dari ujung ke ujung pulau hingga berakhir di Permisan,” jelas Kapten Inf Agus Widodo, Perwira Seksi Intel Grup 1. Pelolosan dimulai pukul 7 pagi hingga paling lambat memasuki save house pukul 10 malam.
Setelah dilepas instruktur, siswa yang tidak dibekali apapun itu hams mampu menembus segala rintangan selama di perjalanan. Rintangan baik dari alam atau rekaan para instruktur. Rekaan instruktur bisa berupa tembakan atau dikejar sampai tertangkap. “Kami harus berupaya agar tidak tertangkap, karena tertangkap sama saja gagal melaksanakan tugas,” kata Agus. Apa jadinya kalau tertangkap? Bayangkan saja perang sungguhan ketika seorang tentara musuh tertangkap. Dimasukkan ke dalam tahanan lalu diinterogasi dan disiksa sampai buka mulut. Gebukan, tendangan, hantaman benda keras dan sejumlah siksaan lainnya yang mungkin tidak bisa disebutkan, hams diterima bagi yang tertangkap. Katanya sejumlah tentara asing mengakui bahwa materi ini tidak manusiawi. Menurut Kapten Agus, latihan ini membuat mereka betul-betul sadar ancaman yang bisa saja diterima dalam sebuah pertempuran.
Selesai Pelolosan, berikutnya sudah menunggu materi Kamp Tawanan Jika di Pelolosan hanya yang tertangkap merasakan siksaan sebagai tawanan, maka di Kamp Tawanan seluruh siswa merasakannya. Selama tiga hari tiga malam, siswa merasakan beratnya menjadi tawanan perang. Walau semua jenis siksaan fisik ini sudah ditentang lewat Konvensi Jenewa, namun siapa bisa menjamin tidak akan terjadi. Contoh paling aktual lihat saja penyiksaan tawanan Irak di Baghdad Correctional Facility yang dulunya Penjara Abu Ghraib oleh tentara Amerika Serikat tahun 2004.

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Pengikut

- Copyright © Welcome to MyBlog - Blogger Templates - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -