Lanjutan dari post sebelunnya.Kita akan membahas tentang KOPASSUS dan DENBRAVO
4. KOPASSUS (KOMANDO PASUKAN KHUSUS)
Grup 3/Sandhi Yudha adalah satuan Kopassus yang memiliki spesifikasi
tugas perang rahasia ”Clandestine Operation”, termasuk kemampuan dalam
intelijen tempur atau combat intell,dan counter insurgency (kontra
pemberontakan). Grup 3 dibentuk pada tanggal 24 Juli 1967, bermarkas di
Markas Komando Cijantung, Jakarta Timur. Calon Personil di Grup ini
diseleksi sangat ketat di internal mulai dari calon prajurit yang masih
pendidikan hingga personel yang sudah bertugas aktif di kesatuan tetapi
punya bakat intelijen yang kemudian akan dilatih lagi. Dhuaja yang
digunakan adalah “Catur Kottaman Wira Naraca Byuha”.
Dalam operasi militer, sebelum gerakan pasukan besar maka dilakukan
operasi intelijen tempur (combat intell), untuk mengetahui kondisi dan
situasi lapangan, fungsi inilah yang diemban oleh personel dengan
kemampuan Sandhi Yudha. Dalam jajaran Kopassus Grup 3 adalah satuan yang
memiliki kualifikasi combat intelligence. Satuan Sandhi Yudha ini juga
sering di BKO-kan ke Kodam-kodam atau satuan-satuan lain.
Dalam tugas operasi klandestin (clandestine), prajurit Sandhi Yudha
bisa bergerak tanpa identitas satuan yang jelas, atau tugas penyamaran,
misalnya dalam hal ini mereka akan dilengkapi dengan identitas sipil
seperti KTP dan kadang-kadang punya kartu kuning pencari kerja dari
Dinas Tenaga Kerja.
Selain dikenal dalam operasi senyap, Mereka juga kerap bermain di
belakang layar tanpa kelihatan dengan menghadapi risiko tugas yang
sangat berat dan jauh dari keluarganya bahkan tidak sedikit dari pada
prajurit Sandhi Yudha ini yang tidak dikenal anak kandungnya sendiri
begitu pulang bertugas karena lamanya di dalam medan operasi. lebih baik
pulang nama dari pada gagal di medan perang.
5. DENBRAVO (DETASEMEN BRAVO 90)
Satuan Bravo 90 (disingkat Satbravo-90) sebelumnya bernama Denbravo
90 adalah satuan pelaksana operasi khusus Korps Pasukan Khas yang
berkedudukan langsung di bawah Dankorpaskhas. Satuan Bravo 90 Paskhas
bertugas melaksanakan operasi intelijen, melumpuhkan alutsista/instalasi
musuh dalam mendukung operasi udara dan penindakan teror bajak udara
serta operasi lain sesuai kebijakan Panglima TNI.
Denbravo terbilang pasukan khusus Indonesia yang paling muda
pembentukannya. Baru dibentuk secara terbatas di lingkungan Korps
Pasukan Khas TNI-AU pada 1990, Bravo berarti yang terbaik. Konsep
pembentukannya merujuk kepada pemikiran Jenderal Guilio Douchet: Lebih
mudah dan lebih efektif menghancurkan kekuatan udara lawan dengan cara
menghancurkan pangkalan/instalasi serta alutsista-nya di darat daripada
harus bertempur di udara.
Satuan Bravo 90 memiliki Motto: Catya Wihikan Awacyama Kapala artinya Setia, Terampil, Berhasil
Dikukuhkan pada tanggal 16 September 1990 oleh KSAU Marsekal TNI
Hanafie Asnan. Dalam melaksanakan operasinya, Bravo dapat juga bergerak
tanpa identitas. Bisa mencair di satuan-satuan Paskhas, atau seorang
diri. Layaknya dunia intelijen Bukan main-main, Bravo-90 juga melengkapi
personelnya dengan beragam kualifikasi khusus tempur lanjut, mulai dari
combat free fall, scuba diving, pendaki serbu, teknik terjun HALO (High
Altitude Low Opening) atau HAHO (High Altitude High Opening).
Denbravo saat ini sudah memiliki fasilitas pertempuran jarak dekat
(CQB). Bahkan untuk latihan pembebasan sandera di pesawat, Bravo
langsung melaksanakannya di dalam pesawat baik milik TNI-AU maupun PT.
DI. Bravo juga menjadi pasukan khusus pertama di Indonesia yang mampu
menguasai ilmu bela diri Systema yang merupakan ciri khas dari pasukan
elite Rusia.
Denbravo memiliki senjata jagonya CQB yaitu MP 5 dan pistol SiG
Sauer. Anggota Bravo juga dilengkapi uniform full gears dengan peralatan
terbaru. Mulai dari rompi anti peluru, NVG, GPS, pelindung kaki dan
lutut, sepatu khusus, pelindung mata, pisau lempar sampai alat
komunikasi point to point. Bahkan dalam situasi khusus, Bravo bisa
memboyong pesawat – pesawat TNI-AU dari pesawat angkut sampai pesawat
tempur untuk menyokong misi operasinya. Bravo juga kini telah memiliki
senjata SAR-21 (Singapore Air Rifle).
Detasemen Bravo-90 Paskhas TNI-AU saat ini setidaknya mengoperasikan
beberapa jenis kendaraan taktis seperti Land Rover Defender MRCV (multi
role combat vehicle) dan Dirgantara Military Vehicle (DMV-30T).
Sekian dan terima kasih....
Sumber : wikipedia.org